Apa itu Python?
Python adalah bahasa pemrograman yang
banyak digunakan dalam aplikasi web, pengembangan perangkat lunak, ilmu data,
dan machine learning (ML). Developer menggunakan Python karena efisien dan
mudah dipelajari serta dapat dijalankan di berbagai platform. Perangkat lunak
Python dapat diunduh secara gratis, terintegrasi baik dengan semua tipe sistem,
dan meningkatkan kecepatan pengembangan.
Apa saja manfaat dari Phyton?
Manfaat
Phython mencakup:
·
Developer dapat dengan mudah membaca dan
memahami program Phyton karena memiliki sintaksis dasar seperti dalam bahasa
Inggris.
·
Phyton membuat developer lebih produktif
karena mereka dapat menulis program Phyton menggunakan baris kode yang lebih
sedikit dibandingkan dengan bahasa lainnya.
·
Phyton memiliki pustaka standar besar
berisi kode yang dapat digunakan kembali untuk hampir semua tugas.
Sehingga, developer tidak perlu menulis kode dari awal.
·
Developer dapat dengan mudah menggunakan Phtyon dengan bahasa
pemrograman populer lain seperti Java, C, dan C++.
·
Komunitas aktif Phyton memiliki jutaan
developer pendukung di seluruh dunia. Jika Anda mengalami kesulitan, Anda bisa
mendapatkan dukungan cepat dari komunitas.
·
Tersedia banyak sumber daya bermanfaat
di internet jika Anda ingin mempelajari Phyton. Contohnya, Anda dapat dengan
mudah menemukan video, tutorial, dokumentasi, dan panduan developer.
·
Phyton portabel untuk beragam sistem
operasi komputer seperti Windows, macOS, Linux, dan Unix.
Bagaimana cara penggunaan Phyton?
Bahasa Phyton memiliki beberapa kasus penggunaan dalam
pengembangan aplikasi, termasuk dalam contoh berikut:
Pengembangan web sisi server
Pengembangan
web sisi server meliputi fungsi backend kompleks yang dijalankan situs web
untuk menampilkan informasi kepada pengguna. Contohnya, situs web harus
berinteraksi dengan basis data, berkomunikasi dengan situs web lain, dan
melindungi data saat mengirimkannya melalui jaringan.
Phyton
bermanfaat untuk menulis kode sisi server karena menawarkan banyak pustaka yang
berisi kode yang telah ditulis sebelumnya untuk fungsi backend kompleks.
Developer juga menggunakan beragam kerangka kerja Phyton yang menyediakan semua
peralatan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi web dengan cepat dan lebih
mudah. Contohnya, developer dapat membuat kerangka aplikasi web dengan cepat
karena mereka tidak perlu menulisnya dari awal. Mereka kemudian dapat
mengujinya menggunakan alat pengujian kerangka kerja, tanpa bergantung pada
alat pengujian eksternal.
Otomatisasi dengan skrip Phyton
Bahasa
penulisan adalah bahasa pemrograman yang mengotomatiskan tugas yang biasanya
dikerjakan manusia. Pemrogram banyak menggunakan skrip Phton untuk
mengotomatiskan tugas sehari-hari seperti berikut:
·
Mengganti nama file dalam jumlah besar
sekaligus
·
Mengoversi file ke dalam tipe file lain
·
Menghapus kata-kata ganda dalam file
teks
·
Menjalankan operasi matematika dasar
·
Mengirim pesan email
·
Mengunduh konten
·
Melakukan analisis log dasar
·
Mencari kesalahan dalam beberapa file
Ilmu data dan machine learning
Ilmu
data mengekstraksi pengetahuan berharga dari data, dan Machine Learning
(ML) mengajari komputer untuk secara otomatis belajar dari data dan
membuat prediksi akurat. Ilmuwan data menggunakan Phyton untuk tugas ilmu data
seperti sebagai berikut:
·
Memperbaiki dan menghapus data yang
salah, yang disebut dengan pembersihan data
·
Mengekstraksi dan memilih berbagai fitur
data
·
Pelabelan data, yaitu menambahkan nama
yang bermakna untuk data
·
Mencari statistik yang berbeda dari data
·
Memvisualisasikan data dengan menggunakan
diagram dan grafik seperti diagram garis, grafik batang, histogram, dan diagram
lingkaran
Ilmuwan data menggunakan pustaka ML
Phyton untuk melatih model ML dan membangun pengklasifikasi yang
mengklasifikasikan data secara akurat. Orang-orang di berbagai bidang
menggunakan pengklasifikasi berbasis Phyton untuk melakukan tugas klasifikasi
seperti klasifikasi citra, teks, dan lalu lintas jaringan; pengenalan suara;
dan pengenalan wajah. Ilmuwan data juga menggunakan Phyton untuk deep learning,
sebuah teknik ML lanjutan.
Pengembangan perangkat lunak
Developer
perangkat lunak sering menggunakan Phyton untuk berbagai tugas pengembangan dan
aplikasi perangkat lunak seperti sebagai berikut:
·
Melacak bug dalam kode perangkat lunak
·
Secara otomatis membangun perangkat
lunak
·
Menangani manajemen proyek perangkat
lunak
·
Mengembangkan prototipe perangkat lunak
·
Mengembangkan aplikasi desktop
menggunakan pustaka Antarmuka Pengguna Grafis (GUI)
·
Mengembangkan game sederhana berbasis
teks hingga video game yang kompleks
Otomatisasi pengujian perangkat lunak
Pengujian
perangkat lunak adalah proses pemeriksaan jika hasil aktual dari perangkat
lunak cocok dengan hasil yang diharapkan untuk memastikan bahwa perangkat lunak
tersebut bebas dari kesalahan.
·
Developer menggunakan kerangka kerja
pengujian unit Phyton, seperti Unittest, Robot, dan PyUnit, untuk menguji
fungsi yang ditulis.
·
Para penguji perangkat lunak menggunakan
Phyton guna menulis kasus pengujian untuk berbagai skenario pengujian.
Contohnya, mereka menggunakannya untuk menguji antarmuka pengguna dari aplikasi
web, beberapa komponen perangkat lunak, dan fitur baru.
Developer
dapat menggunakan beberapa alat untuk menjalankan skrip pengujian secara
otomatis. Alat ini dikenal dengan alat Integrasi Berkelanjutan/Deployment
Berkelanjutan (CI/CD). Penguji dan pengembang perangkat lunak menggunakan alat
CI/CD seperti Travis CI dan Jenkins untuk mengotomatiskan pengujian. Alat CI/CD
secara otomatis menjalankan skrip pengujian Phyton dan melaporkan hasil
pengujian kapan saja pengembang memperkenalkan perubahan kode baru.
Bagaimana sejarah Phyton?
Guido
Van Rossum, seorang pemrogram komputer berkebangsaan Belanda, menciptakan
Phyton. Awalnya di tahun 1989, beliau memulainya di Centrum Wiskunde &
Informatica (CWI) sebagai proyek hobi agar tetap sibuk selama waktu Natal. Nama
untuk bahasa ini terinspirasi dari acara TV BBC, Monty Python’s Flying Circus
karena Guido Van Rossum adalah penggemar acara tersebut.
Sejarah perilisan Phyton
·
Guido Van Rossum memublikasikan versi
pertama kode Python (versi 0.9.0) di tahun 1991. Versi ini sudah memiliki fitur
yang bagus seperti beberapa tipe data dan fungsi untuk menangani
kesalahan.
·
Python 1.0 dirilis tahun 1994 dengan
fungsi baru untuk memudahkan proses pencantuman data, seperti memetakan,
memfilter, dan mengurangi.
·
Python 2.0 dirilis pada tanggal 16
Oktober 2000, dengan fitur baru yang berguna bagi pemrogram, seperti dukungan
untuk karakter Unicode dan me-loop daftar secara lebih singkat.
·
Pada 3 Desember 2008, Python 3.0
dirilis. Versi ini mencakup fitur seperti fungsi cetak dan lebih banyak
dukungan untuk pembagian nomor dan penanganan masalah.
Apa saja fitur Phyton?
Fitur bahasa pemrograman Phython berikut menjadikan
Phyton unik:
Bahasa yang diinterpretasikan
Phyton adalah bahasa yang diinterpretasikan, artinya
menjalankan kode secara langsung baris demi baris. Jika ada kesalahan dalam
kode program, maka akan berhenti. Oleh karena itu, pemrogram dapat dengan cepat
menemukan kesalahan dalam kode.
Bahasa yang mudah digunakan
Phyton menggunakan kata-kata seperti dalam bahasa
Inggris. Tidak seperti bahasa pemrograman lain, Phyton tidak menggunakan kurung
kurawal. Phyton menggunakan indentasi.
Bahasa diketik secara dinamis
Pemrogram tidak perlu menyatakan tipe variabel saat
menulis kode karena Phyton menentukannya pada waktu aktif. Sehingga, Anda dapat
menulis program Phyton dengan lebih cepat.
Bahasa dengan instruksi yang dapat dipahami manusia
(high-level)
Phyton lebih mirip dengan bahasa manusia dibandingkan
bahasa pemrograman lainnya. Oleh karena itu, pemrogram tidak perlu khawatir
mengenai fungsionalitasnya seperti arsitektur dan manajemen memori.
Bahasa berorientasi objek
Phyton menganggap semua hal sebagai objek, namun juga
mendukung tipe lain pemrograman seperti pemrograman terstruktur dan fungsional.
Keren abis
BalasHapus